Articles
Kelas-Kelas Kamera DSLR Berdasarkan Tingkat Penggunaannya
Body sebuah kamera DSLR memiliki tingkatan-tingkatan / kasta kamera
untuk segmen pasar yang ditujunya. Tingkatan-tingkatan ini ditujukan
untuk berbagai macam kelas penggunanya. Melalui postingan kali ini saya
coba memaparkan berbagai macam jenis kamera DSLR berdasarkan tingkat
para penggunanya. Tidak hanya itu saya juga akan memaparkan perbedaan
antara kamera DSLR pemula dan profesional DSLR dari merk “The Big
Three’s” (Nikon, Canon & Sony).
Dalam postingan kali ini saya membagi segmen pengguna fotografi
berdasarkan 3 segmen, yaitu kelas Pemula (new comers), kelas Serius
(advanced) dan kelas Profesional. Dari 3 segmen saya buat saya membagi
masing-masing segmennya ke dalam 2 kelas. (lihat tabel ). Saya membagi
tiap kelas & segmennya berdasarkan teknologi yang ada pada tiap
kamera. Misalnya seberapa besar sensor kameranya (fullframe atau APS-C),
seberapa cepat mode burst fotonya, bagaimana kerumitan penggunaannya
dan masih banyak lagi.
Nikon
Nikon adalah merk paling konservatif dalam soal teknologi kamera,
namun ciri khasnya ini yang saya suka. Ini terbukti dengan lensa-lensa
tua di zaman negatif film yang masih bisa digunakan di kamera modern,
bandingkan dengan pesaing beratnya, Canon, yang menggunakan lensa jenis
baru di saat era fotografi digital pertama kali muncul. Berkebalikan
dengan Canon, penamaan sistem kamera Nikon menggunakan huruf “d” yang
berarti “digital” dibagian depan sebelum angka. Kamera DSLR Nikon juga
dapat dibedakan dengan melihat tanda merah dibagian handgrip-nya.
Jika dilihat dari tabel diatas, maka kasta kamera DSLR Nikon adalah sebagai berikut :
1. Kelas Pemula Entry Level : D3200 –> (D3100 –> D3000 –> D40)
Kamera Entry level Nikon bentuknya ringkas , menguatamakan kemudahan
pengoperasian & user interface pada LCDnya mudah dimengerti.
Dibandingkan Nikon atau Sony, kamera entry level dari Nikon lebih
“mantheb” &
nyaman untuk digenggam, tidak licin.Sayangnya untuk kamera Entry Level
& Midrange Nikon tidak memiliki motor focus pada body-nya, sehingga
hanya cocok untu lensa dengan built-in motor, yaitu lensa sri AF-S.
Kamera di segmen pemula biasanya juga memiliki varian warna selain
hitam. Misalnya kamera DSLR dengan warna merah, silver ataupun coklat,
sangat cocok untuk teman-teman yang ingin menarik perhatian dengan
kameranya.
kamera D3200 versi coklat & merah
2. Kelas Pemula Midrange : D5200 –> (D5100–> D5000–>D60–> D40x –> D50)
Segmen ini dbuat untuk pemula namun lebih serius. Biasanya memiliki
LCD yang dapat dilipat / Fliped out LCD (kecuali D60, D40x & D50
karena merupakan jenis lama). Sayangnya Nikon hanya mengeluarkan kamera
DSLR dengan LCD lipat hanya di varian d5xxx ini. Kamera d5xxx tidak
memiliki built in motor focus di body nya sehingga hanya cocok untuk
lensa AF-S.
3. Kelas Semi Advanced : D7100 –> (D7000–>D90–>D80–>D70s–>D70)
Ciri kamera di segmen ini ialah fitur perekaman video yang lebih
mutakhir, sudah memiliki built in motor sehingga bisa menggunakan lensa
AF-D, kecepatan dalam mengambil foto, bentuk body yang lebih besar serta
adanya 2 LCD. Kamera DSLR kelas pemula hanya memiliki sebuah LCD
sedangkan kelas Advanced dan profesional 2 LCD. Satu berwarna dan satu
lagi monokrom.
4. Kelas Advanced : D600 –> (D300s–>D300–>D200–>D100)
Kelas Advanced dibuat untuk orang-orang yang sudah mengerti
pengaturan dasar tentang fotografi & membutuhkan fitur-fitur yang
lebih canggih. Semula segmen ini diisi Nikon dengan kamera DX
(D300/D300S), namun sekarang berubah dengan hadirnya seri D600 yang
sudah fullframe & merupakan alternatif untuk kamera fullframe dengan
harga miring. Untuk fotografer olahraga profesional tak sedikit yang
menggunakan Nikon D300 dibanding kamera fullframe. Mengapa? Karena focal
length yang didapat lebih panjang dibanding kamera fullframe. Selain
itu D300 memiliki burst foto tercepat dibanding kamera DSLR APS-C Nikon
lainnya.
5. Kelas Semi Profesional : D800/D800E –> (D700)
Di segmen ini Nikon membuat kamera DSLR dengan kualitas gambar
terbaik
di kelasnya (sampai tulisan ini terposting). Nikon membuat gebrakan
baru dengan menggunakan sensor fullframe berkekuatan 36MP. Terbesar
untuk ukuran DSLR.
6. Kelas Profesional : D4 –> (D3, D3x, D3s) (D1, D1x, D2x, D2xs) (D1h, D2h, D2hs)
Kamera di segmen ini adalah seri premium. Fotografer olahraga &
yang mahir dengan strobist pasti memilih kamera dari kelas ini. Namun
Nikon baru menghadirkan kamera profesional fullframe di seri Nikon D3
tahun 2007. Teringgal jauh dengan Canon yang sejak 2002 sudah
mengeluarkan versi fullframenya.
Yang perlu diingat :
- DSLR Nikon DX bersensor APS-C sedangkan FX bersensor fullframe ** kamera fullframe saya beri warna hijau
- Lensa Nikon pun demikian, ada versi DX & FX. Namun dengan body
DX, semua jenis lensa tetap cocok digunakan. Sedangkan untuk body FX
hanya bisa menggunakan lensa FX juga. Jika dipaksakan akan muncul
vignet.
- Semua Digital SLR Nikon memiliki mounting jenis “F” , lensa Nikon di jaman negatif film masih bisa digunakan
- Kamera DSLR Nikon di segmen Pemula (seri d3xxx & d5xxx) tidak
memiliki motor focus dalam body-nya, sehingga hanya cocok untuk lensa
AF-S
- Ada 2 jenis motor lensa yang dikenal di mounting Nikon. AF-S & AF-D
- Kamera DSLR Nikon di segmen Pemula (seri d3xxx & d5xxx) hanya
memiliki 1 buah LCD, segmen lainnya terdapat LCD monokrom tambahan di
body bagian atas
- Untuk masalah jumlah titik fokus pada kamera, baik DSLR pemula
sampai profesional, Nikon selalu menyediakan titi fokus yang lebih
banyak dari Canon
- Kamera Nikon selain seri pemula (D7100, D600, D800 & D4)
memiliki built in focus motor sehingga lensa jenis non-AF-S tetap bisa
digunakan dengan fitur auto fokus yang tetap bisa dijalankan
- Body Nikon seri D4, D800 & D600 terbuat dari magnesium alloy, bukan plastik
- Hanya seri D5xxx yang memiliki layar yang bisa dilipat
- Semua DSLR Nikon memiliki built-in flash kecuali Nikon seri Profesional (D4)
- Varian D800 memiliki 2 versi yaitu D800 & D800E
- Saat ini DSLR Nikon dengan resolusi terbesar adalah D800 & D800E dengan resolusi 36 MP
Berikut ini perbandingan seluruh kamera DSLR Nikon supaya teman-teman bisa membandingkan bentuknya sendiri.